Sabtu, 12 Oktober 2013

CDL (Cateter Double Lumen) tidak lancar terdeteksi melalui fluorosccopy

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | CDL atau cath double lumen | merupakan salah satu pilihan akses ke pembuluhan darah yang paling cepat dan sering dilakukan sekarang ini. Diameter lumen yg besar dan daya muat yg banyak sangat di perlukan dalam memudahkan proses mencuci darah nantinya . Sehingga kemampuan mengeluarkan darah yang besar sangat diperlukan untuk memudahkan proses cuci darah oleh mesin HD. Volume yg kecil akan sangat menyulitkan petugas dan mesin hd untuk melakukan fungsinya. Sehingga sangat di butuhkan diameter lobaang kateter yg besar untuk akses cuci darah ini.Jika tidak lancar dan terjepit maka posisi dari kateter mesti di perbaiki dan ini sering menjadi permasalahan dari pasien setelah dilakukan operasi pemasangan kateter double lumen tersebut.


Bagian yg seperti terlipat tersebut mesti di perbaiki jika ingin mendapatkan hasil operasi yang baik dan memuaskan bagi semua unsur yg terlibat. membuat posisi yang sebebas mungkin dari jepitan jaringan di sekitar daerah lengkungan adalah kunci permasalahan jika kita ingin tidur nyenyak dan tidak bolak-balik di panggil karena permasalahan ini. 

Selain itu jenis kateter yg digunakan dan kedalaman masuk dari bagian ujung atau tip lumen mesti di yakini terletak pada tempat yang di anjurkan . Tip yang terlalu dalam akan menyebabkan kateter tidak lancar seperti pada posisi tip di katup dari jantung sehingga jika di sedot oleh mesin katup akan menutup lobang dan darah tidak bisa di tarik  Semua ini bisa di ukur dan di tentukan dengan pasti dengan menggunakan fluoroskopy menggunakan c arm.

Dari jenis CDL ini juga harus diketahui oleh pasien atau penderita kenapa ? karena saat ini CDL yang terbaik adalah kateter yang bisa terpasang lebih lama tapi dapat langsung di gunakan. Jadi kateter jenis long term adalah  pilihan terbaik . Disisi lain saat ini banyak dilakukan pemasangan CDL yang temporer maksudnya kateter tersebut terpasang untuk waktu yg singkat maks 1 bulan  kenapa ? karena jika lebih dari 1 bulan akan terjadi infeksi dan membahayakan karena mudah masuk kedalam pembuluh darah. Sementara untuk dapat digunakan operasi permanen av shunt adalah melalui waktu yg cukup panjang min 2 bulan sehingga CDL yg temporer ini mesti diganti  dengan CDL yg long term . yaitu CDL dengan tunnel atau terowongan yg jauh dari tempat pembuluh darahnya sehingga masa pemakaiannya lebih panjang bisa sampai 1 tahun. 

Mesti juga kita ketahui bahwa operasi pemasangan av shunt atau cimino itu sendiri punya tingkat kegagalan juga. Artinya tidak selalu berhasil sehingga mesti di buat pada tempat lain. Pada CDL yg long term ini tentu kita masih punya banyak waktu untuk mempersiapkan akses permanen yg baik. Dimana pada divisi bedah vaskular dan endovaskular RSCM kita akan membuka CDL long termnya jika av shunt nya telah bisa dipakai dengan lancar hingga beberapa kali Hemodialisa.


Pada gambar di atas demikian posis yg terbaik berdasarkan analisis dan pengalaman kami sehingga selain long term tadi posis kateter CDL sangat tersembunyi dan fisiologis karena tidak menggangu aktifitas dari ekstremitas atas dan tidak terlihat jika memakai baju kemeja atau baju kaus biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave a comment please..