Tampilkan postingan dengan label bedah vaskular dan urology. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bedah vaskular dan urology. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Maret 2015

Rupture vena cava inferior di meja oprasi suatu kasus yang kerap terjadi

Ruang Praktek bedah - dokter ramzi spb | Rupture Vena Cava Inferior | Terjadinya robekan pada vena cava inferior adalah masalah tersendiri di dunia perbedahan . Kerap robekan pada pembuluh balik terbesar di rongga tubuh kita ini menjadi momok bagi banyak ahli bedah yang bermain di regio thorak dan abdomen . Terutama operasi pada kasus - kasus tumor baik tumor hati , tumor lambung , tumor ginjal , tumor usus , tumor limfa , pancreas dll akan beresiko terkena atau merobek atau melukai  pembuluh vena besar di rongga perut seperti vena cava inferior , vena cafa superior , vena porta dll . Jika robekan pada vena besar tersebut akan sangat beresiko untuk terjadinya odem , peninggian tekanan vena di bagian distal atau bagian ujung . Jika kondisi akut akan bisa membahayakan nyawa penderita , khususnya jika terjadi di anatomis tertentu yang tidak punya colateral yang mumpuni . sehingga tindakan penangananya jadi lebih sulit  dan beresiko.




Sering akibat perlengketan dengan massa tumor yang sangat sulit bahkan menyatu dengan massa tumor , sehingga disseksi yang sebaik apapun meski juga sudah di tangani oleh seorang ahli bedah khusus pembuluh darah bukan tidak mungkin akan mencederai salah satu lapisan dinding arteri atau vena yang berada di sekitar atau di dalam massa tumor .

Aorta atau arteri adalah organ vaskular yang berdinding tebal dengan pulsasi atau denyut yang dapat di raba sehingga lebih memudahkan bagi seorang operator untuk mengetahui letah atau posisi dari aorta atau arteri tersebut . Tapi untuk vena beski selebar vena cava inferior yang jika kembang bisa berdiameter 2 cm serta cenderung kolaps . Saat melakukan pembebasan jaringan kerap sensitifitas di ujung jari akan sulit untuk mendeteksi keberadaan anatomi yang pasti dari vena ini. Hal-hal seperti ini sering terjadi karena ketiadaan marker pasti dari vena tersebut dan hal ini sangat berbeda dengan arteri yng jelas berdenyut dengan lumen yang teraba keras dan bulat karena dinding arterinya yang lebih tebal ..


Sabtu, 21 Februari 2015

Perdarahan renal segmen superior dilakukan embolisasi sementara selectif pada arteri renalis superior..

Ruang Praktek bedah - doker ramzi spb | Embolisasi arteri renalis superior | Pasien adalah laki-laki usia muda parus baya sekitar 30 tahunan terdeteksi adanya gambaran peritonitis dan dari usg terlihat adanya kolecting darah dengan haemoglobin yang cenderung selalu turun. . curiga suatu trauma pada abdomen akibat urutatau massage yang terlalu keras may be atau pijat yang terlalu bersemangat . Dan oleh ahlibedah saluran cerna di lakukan tindakan laparotomi untuk membuka rongga perut namun setelah di lakukan eksplorasi alias mencari sumber perdarahan ternyata di rongga dalam perut atau abdomen tidak di jumpai adanya perdarahan aktif .


Namun darah terus ada terkumpul , dan pada bagian belakang atau posterior terlihat adanya hematom atau berwarna merah yg berdenyut akhirnya di putuskan ini adalah proses imbibisi atau rembesan dari bawah belakang yg di curigai perdarahan dari arteri renalis akibat rupture ginjal pada pool superior.

Oleh bagian bedah saluran cerna luka operasi di tutup kembali dan di konsultasikan kebagian bedah vaskular dan endovaskular.

Pasien 1 hari kemudian di persiapkan untuk di lakukan tindakan arteriografi dan persiapan embolisasi atau cover stent . Dengan akses standar dari femoral dilakukan arteriografi bertahap dan seselektif mungkin melalui cabang arteri renalis superior bagian posterior dan lateral . Terlihat adanya ekstravasasi dari contras pada pool atas dan permukaan ginjal yang tidak beraturan . selanjutnya di lakukan memasukkan bahan embolan dengan kateter kecil dan bahan embolan ini bersifat sementara untuk 2-3 hari saja sehingga setelah itu bahan ini akan terdilusi sendiri . Bahan embolan ini kami buat dengan tecnik kusus dan diolah sendiri sesuai pengalaman di lapangan.

Setelah itu di lakukan kembali kontrol dengan menyemprotkan kontras ke arteri renalis superior dan terlihat ekstravasasi yang semakin berkurang . Begitu selanjutnya pada cabang-cabang yang lain di pilih secara selectif sehingga kemungkinan untuk terjadi resiko iskemia pada daerah yang telah di sumbat dengan embolan bisa di minimalisir.

Keyword tag : Ruang Praktek bedah - dokter ramzi spb , Perdarahan trauma ginjal bagian atas , embolisasi pada trauma ginjal , embolant sementara . temporary embolisasi , selectif embolisasi , Pilihan lain mengontrol perdarahan pada trauma ginjal .