Sabtu, 23 Februari 2013

Sabarlah wahai saudaraku ...pejuang kesehatan di seluruh Indonesia

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Sabarlah wahai saudaraku para pejuang kesehatan di seluruh Indonesia | Banyaknya hujatan tuduhan dan pelecehan terhadap profesi kesehatan kita ini jangan sampai membuat kita kendor , tetaplah bekerja dengan baik sesuai dengan ilmu yang kita punya dan pelajari selama bertahun-tahun dengan susah payah . Pekerjaan kita yang baik mungkin sangat sulit untuk di ingat orang itu wajar - wajar saja dan tentu saudaraku bisa memaklumi sebab profesi kesehatan ini sering dijual orang yang tidak bertanggung jawab dalam tanda kutip.





Gimana tidak , mencaci dan menghina  pelayan kesehatan atau buruh kesehatan  ini tentu sangatlah mudah dan menyenangkan untuk orang yang terlihat cantik , ganteng dan baik di depan kamera. Kita juga tidak akan pernah marah sahabat kesehatan kenapa karena kita bukan tipe makhluk yang cepat marah , emosi dan meledak-ledak . Cacian itu memang sudah sering kita dengar dan kita harus selalu berkata semoga mereka dilindungi dan di ampuni oleh yang maha kuasa.

Dan seandainya mereka datang kembali kepada kita meminta pertolongan meski telah mencaci dan menghina kita , kita harus tetap menolong dan membantu mereka dan mereka telah dengan bangga membayar kita dengan rupiah yang di dapat dari mencaci maki dan menghina kita . dan kita juga harus berucap terima kasih.
Ada  dan memang ada perusahaan atau apalah itu yang mendapat keuntungan dengan menghujat dan mencaci pekerjaan dan profesi lain dan bertindak dan menghukum melebihi tuhan yang maha kuasa dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan yang besar untuk dirinya.

Saudaraku tenaga kesehatan di seluruh indonesia , meski sebagian besar dari kita hidup susah bertahanlah . yakinlah mungkin mereka yang mencaci dan menghina kita karena sayang kepada kita . meski dengan anggaran yang sangat terbatas kita masih di beri kekuatan untuk menolong sesama masyarakat yang tidak perlu di beritakan oleh media-media milik orang-orang kaya. . yang jujur saja sering mengatas namakan masyarakat , cukup yang diatas yang tahu .

Sahabat ku tercinta mungkin mereka lupa bahwa pekerjaan kita adalah berhubungan dengan manusia . setiap pekerjaan kita akan beresiko dan kita bukan tuhan . Bahwa jika setiap yang kita obati bisa sembuh dan tentu bisa tidak sembuh dan meninggal.. Siapkan diri kita pada pengadilan hari akhir.yang tentunya lebih objektif.Perlu kita menyadari kita bisa disalahkan jika membantu dan juga bisa di salahkan jika tidak membantu.juga sering disalahkan terlambat menolong , juga bisa di salahkan karena tidak tahu , juga bisa di salahkan karena lupa , juga bisa di salahkan karena ilmu yang tidak di update , juga bisa di salahkan karena alfa , karena lalai , karena lupa dan karena bodoh juga , yang lebih menyakitkan kita akan disalahkan karena efek samping obat , alergy dan komplikasi.dengan satu kata " malpraktek"

Dengan alat sederhana dan anggaran minimal kita dituntut bekerja seperti di negara maju ya lakukanlah saudaraku. meski anggaran untuk kesehatan di negara yang gemah ripah loh jinawi ini sangat tidak mencukupi.dan hanya sekitar 3 % dari APBN setiap tahunnya. Coba kita bandingkan dengan negara tetangga kita seperti malaysia , singapore , filipina dan thailand atau vietnam ....maaf saya mungkin harus tutup muka dulu karena malu.sabarlah saudaraku...kita tetap harus bangga sebagai masyarakat indonesia.

Saudaraku terkadang  kita menjadi korban berita , satu waktu kita harus jadi korban politik dan di lain hari jadi sasaran hukum maka bertawaqqal lah sebab kita sedang di uji ...menolong sesama adalah pekerjaan kita  tampa mesti mereka suruh kita toh tetap akan bekerja buat sesama....

temanku para pejuang kesehatan ...tentunya mereka lupa bahwa dengan menghina dan merendahkan kita saudara mereka ini dan mungkin yang pernah menolong mereka minimal sewaktu mereka lahir dulu ...akan berakibat rendahnya kepercayaan seluruh masyarakat kepada pusat pelayanan di indonesia dan menyebabkan orang mampu di indonesia akan berbondong-bondong menghabiskan cadangan devisa indonesia ke luar negeri untuk berobat dengan bangga.Mungkin juga termasuk mereka yang dengan bangga menghina kita.Tapi jangan marah , besarkan jiwa kita saudaraku.Kita berdoa semoga mereka cepat menyadari kekhilafan itu.

Jika dituntut tersenyum ya tersenyumlah wahai saudaraku , senyumlah dengan iklas meski kehidupan kita getir. Mereka yang pulang berobat dari rumah sakit terkenal di luar negeri akan dengan bangga bercerita bahwa pelayanan di negara 'X' sangat baik dan memuaskan , petugas rumah sakit akan menyambut dengan ramah dan penuh senyuman . Kita juga harus begitu saudaraku berilah senyuman yang tulus meski kita tidak pernah menjadi orang yang di banggakan oleh masyarakat kita sendiri...

Ada satu yang mengganjal pikiran saya , ternyata negara kita ini adalah negara miskin dengan kemacetan oleh mobil-mobil mewah di mana-mana ? wallahualam...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave a comment please..