Ruang Praktek bedah dokter ramzi spb | Pelvic congestion sindrome | suatu laporan kasus yang di lakukan secara endovaskular oleh divisi bedah vaskular RSCM jakarta.
PELVIC CONGESTION SYNDROME DITERAPI DENGAN
TINDAKAN ENDOVASKULAR COILLING PADA VENA
OVARICA KIRI
TINDAKAN ENDOVASKULAR COILLING PADA VENA
OVARICA KIRI
Dr Ramzi Asrial SpB , Dr R Suhartono SpB (K) BV , Dr Alexander Jayadi
Utama SpB (K) BV ,
Dr Dedy G Pratama SpB (K) BV
Introduction :
Lebih dari 33 % wanita didunia pernah mengalami nyeri kronis didaerah pelvis
, salah satu penyebab yg paling sering adalah varises di daerah pelvis.
Kumpulan gejala ini disebut dengan Pelvic Congestion Syndroma . Pada laki-laki
disebut sebagai varicicele. Seperti varises ditempat lain , kerusakan katup
vena dan reflux dari flow vena merupakan
penyebab terjadinya varises ini. 15 % wanita usia 20-50 tahun memiliki varises
pada rongga pelvic. Varises pada rongga pelvis dapat menyebabkan nyeri pada
uterus , ovarium dan pulva. Nyeri pelvis kronis didiagnosa sekitar 15%
merupakan Pelvic congestion syndroma dari semua kunjungan ke poliklinik
ginekology.
Nyeri merupakan keluhan yg paling menonjol
yang di jumpai pada bagian bawah abdomen dan Bokong . Nyeri biasanya tumpul (
dull ) dan cenderung bertambah hebat pada saat coitus , saat menstruasi , capek
atau berdiri lama dan saat hamil. Selain rasa nyeri keluhan lain dapat di
jumpai seperti Haid yang tidak normal , perdarahan dan discarge pada vagina ,
Ada varises lain pada bokong , vulva atau tungkai , nyeri saat haid serta bisa
juga di jumpai adanya uterus membesar dan endometrium menebal.
Selain anamnese yang lengkap dan pemeriksaan
fisik , diagnosa dapat juga di tegakkan dengan pemeriksaan USG , CT abdomen
dengan kontras , CT angiografi vase vena , MR Angiografi atau pelvic venografi.
Tidak jelasnya gambaran varises di rongga
perut secara kasat mata dan keluhan pasien yg tidak spesifik kerap membuat
penyakit ini sulit atau terlambat di diagnosa. Jika diagnosa telah tegak
sebenarnya penanganan Pelvic Congestion Syndroma dapat dilakukan secara
pembedahan endovaskular seperti pemasangan coilling pada vena yg melebar
tersebut selain operasi terbuka.seperti oovorektomi , hysterektomi , ligasi
dll. Keuntungan tindakan coilling secara endovaskular adalah tidak invasif ,
angka keberhasilan cukup tinggi , cepat beraktifitas normal dan lebih aman.
Metode
:
Kami melaporkan seorang wanita usia 39 tahun
dengan keluhan utama menstruasi banyak dan terus menerus yang dialami sejak dua
bulan sebelum masuk kerumah sakit. Rasa nyeri dan pegal pada pinggang juga di
alami penderita sejak waktu tersebut . Penderita pernah melahirkan secara
sectio cesaria dan di jumpai adanya pelebaran pada vena ovarica dan vena
uterina . Keadaan Umum dan laboratorium
dalam batas normal . Pada pemeriksaan CT angiografi fase vena terlihat adanya
varikosa pada daerah pelvis dan ovarium dengan dilatasi vena ovarica bilateral.
Kesimpulan merupakan suatu Pelvic Congestion Syndroma dengan inkompetensi katup
vena ovarica kanan.
Hasil
:
Setelah dilakukan pemeriksaan lengkap pasien
di rencanakan untuk dilakukan tindakan endovaskular angiografi dan coilling di
kamar operasi cath lab . operasi dilakukan tanggal 19 oktober 2013.
Dengan pembiusan lokal pada lipat paha kanan
menggunakan lidokain 2 % dilakukan puncture pada vena femoralis comunis kanan
masuk sheet dan wire lalu pasang diagnostik kateter JR 6 F / 3,5 masuk ke vena
cava inferior , terus ke vena renalis kiri dan masuk ke vena ovarica kiri .
Lalu dilakukan penyemprotan bahan kontras .
Saat dilakukan venografi di vena renalis kiri terlihat zat kontras tampak
mengisi vena renalis sampai ke ginjal namun sebagian besar aliran vena masuk ke
vena ovarica kiri dan terus ke distal , sebagian kecil saja aliran vena renalis
yang bermuara ke vena cava inferior.
Dilakukan pemasangan coiling pada vena ovarika
kiri seperti terlihat pada posisi bagian distal dari vena ovarika kiri.
Pada DSA terlihat diagnostik kateter yang
telah berada pada posisi di vena ovarika kanan lalu disemprotkan zat kontras ,
tampak aliran zat kontras melawan arah semprotan dan mengalir ke vena cava
inferior dan diputuskan ini merupakan aliran normal sehingga tidak dalakukan
tindakan coilling.
Kesimpulan
:
Tindakan bedah endovaskular dengan pemasangan coilling
pada vena ovarika kiri pada penderita dengan pelvic congestion syndroma
memberikan hasil yg baik dengan keluhan nyeri yang makin berkurang dan haid yang
mulai teratur. Coilling akan menyebabkan trhombus pada vena ovarika kiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave a comment please..