Sabtu, 01 Maret 2014

unfracsionate heparin (UH) sebagai obat pembeku darah dengan segala untung ruginya...

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Unfractionated heparin (UH) | merupakan salah satu antikoagulan alias obat untuk mencegah pembekuan darah yang baik dan murah dan tersedia di lapangan kesehatan indonesia dalam bentuk obat suntik melalui cairan infus dan suntikan di bawah kulit. Obat suntikan ini telah di pakai sangat luas dan sering dalam dunia medis dan kedokteran . Dan telah banyak kehidupan yang bertambah panjang sebagai khasiat dari anti pembekuan darahnya. Dosis therapi dengan range yang sempit dan resiko perdarahan yang cukup tinggi membuat pengawasan yang ketat pada penderita menjadi penting dan utama. Harga yang murah dan masa kerja yang singkat membuat obat ini menjadi unggul disamping kerugian-kerugian yg ada.Selain Heparin masih ada satu obat anti pembekudarah lain yang juga tersedia luas di pasaran kesehatan indonesia Yaitu heparin dengan berat molekul yang rendah yg tersedia dalam bentuk tablet atau obat makan.





Tujuan pemberian anti pembeku darah atau anti koagulan adalah guna menghambat proses trombosis dan respon inflamasi sehingga di harapkan pembuluh darah dapat dibersihkan oleh plasmin endogen secara bertahap. Pemberian heparin ini secara keseluruhan dapat menangani kasus - kasus akut seperti trombosis atau emboli paru. Namun harus di sadari bahwa pada kasus sindrome paska thrombosis . Terutama thrombosis yg terjadi akibat rusaknya katup vena dan sumbatan vena yang menyebabkan meningkatnya tekanan di dalam rongga pembuluh vena atau yang kerap di sebut dengan hypertensi vena.

Hipertensi vena ini selanjutnya akan mengakibatkan edema dan deposisi fibrin di jaringan interstitiel yang  selanjutnya menyebabkan berkurangnya kadar oksigen pada jaringan yang terlibat , menimbulkan rasa nyeri dan ulkus yang kronis.

Harus di pahami juga bahwa selain adanya obat - obat anti koagulan seperti heparin , plavic , warfarin dll , masih ada obat lain yang tidak kalah penting untuk di kenal yaitu obat trombolitik yang bertugas menghancurkan trombus yang sudah terbentuk . seperti Streptokinase , urokinase atau tissue plasminogen aktivator. Sayangnya selain harga yang cukup mahal , saat ini ada beberapa peneliti telah mengungkapkan bahwa sindroma paska trombosis juga kurang bermakna dan malah lebih berbahaya karena efek perdarahan yang akan terjadi bisa mencapai 3 x lebih tinggi dari pada obat-obat anti koagulan.

Selain penggunaan heparin sebagai obat yang telah di gunakan sebagai anti perdarahan secara luas mesti dipahami bahwa pemakaian obat ini penuh dengan resiko yang cukup berat dan berbahaya , pemberiannya harus selalu di kontrol dan diawasi dengan memeriksa laboratorium faktor pembeku darah seperti APTT dan TT. pemeriksaan ini dilakukan 6 jam setelah pemberian heparin dan kadar heparin yang di berikan mesti berada pada rentang yang normal yaitu 1,5-2,5 x nilai normal nya.

Pada orang tertentu juga harus mahfum bahwa pemberian heparin ini sebagai anti perdarahan dapat terjadi heparin yang merangsang terjadinya penurunan jumlah sel thrombosit sebagai sel pembekuan darah alias heparin-induced thrombocytopenia (HIT). perlu diketahui bahwa penurunan bisa sampai 30 % dari nilai modal.

Sementara pemberian anti koagulan per oral tidak perlu di pantau secara laboratorium kecuali pada penderita dengan kelainan ginjal dan hamil. dengan mengukur anti Xa setiap 3-4 jam paska penyuntikan terakhir.



Keyword tag : Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb , unfractionate heparin , untung rugi pemberian obat anti koagulan , jenis obat thrombolitik , mengenal untung rugi obat oral antikoagulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave a comment please..