Minggu, 17 Agustus 2014

Kesulitan - kesulitan dalam penanganan kasus venous malformasi...

Ruang Praktek bedah - dokter ramzi spb | AVM bibir atas  | Jujur saja jika dahulu menjumpai pasien dengan tampilan seperti ini sebagai dokter bedah umum apalagi sebagai dokter umum kami akan melakukan penilaian secara sangat hati-hati , jangan sampai manipulasi kami akan menimbulkan perdarahan yang massif dan akan sangat sulit dikontrol . Apalagi jika malformasinya ada di daerah kepala dan leher akan sangat sulit untuk melakukan kontrol di banding jika malformasinya berada di ekstremitas baik atas atau bawah. Karena dapat di lakukan pemasangan torniquet. Dan satu lagi kesalahan yang selalu muncul adalah menegakkan diagnosa pada kelainan ini dengan sebutan Hemangioma dan ini masih berlangsung dan digunakan oleh banyak ahli bedah atau dokter umum di indonesia. Secara ilmiah ini jelas BUKAN suatu hemangioma..!!


Biasanya semua kelainan vaskular malformasi ini akan menakutkan dan rujuk adalah pilihan terbaik saat ini , namut kurangnya ahli yang mampudan bernyali melakukan operasi tanpa adanya persiapan dan mapping yang baik dan terperinci dari arteri-arteri yang mendarahi massa malformasi . sebaiknya tidak melakukan eksisi massa secara blindness alias membabi buta karena dari pengalaman kita pernah beberapa kali melakukan eksisi menimbulkan akibat yang fatal atau mesti mundur dari meja operasi.


Sumber perdarahan massa yang berasal dari luar dan superfisial mungkin akan memudahkan perkerjaan di banding yang berasal dari arteri dalam . Jumlah feeding arteri yang lebih dari satu tentu lebih menyulitkan dibanding yang hanya 1 feeding arteri. Jadi evaluasi yang baik melalui anamnese dan klinis yang baik , melakukan pemeriksaan terperinci baik usg dan CT angiografi serta melakukan konfirmasi diagnostik dengan arteriografi dan mengontrol arteri feeding baik secara endovaskular dengan embolisasi secara selectef dan terukur maupun secara open surgery dengan mencari sumber perdarahan dan melakukan ligasi pada titik-titk yg telah di mapping secara ketat.

Akhirnya baru dilakukan eksisi massa jika memungkinkan atau melakukan injeksi dengan sklerosan jika pilihan eksisi di nilai sulit. Dan jika telah dilakukan tindakan yang multi modality ini juga sebagai ahli bedah vaskular dan endovaskular kita tidak boleh menjamin ini telah selesai dengan tuntas karena masih besar peluang rekurensi yang cukup tinggi terjadi dilapangan. Jadi jika ada kekambuhan meski tidak cepat mesti dilakukan inform konsent kembali untuk melakukan operasi tahap berikutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave a comment please..