Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Pseudoaneurisma | suatu benjolan yang terjadi akibat terluka atau robeknya pembuluh darah arteri di bawah kulit oleh berbagai sebab sehingga membengkak dan memebentuk kantong. Pseudoaneurisma disebut juga aneurisma palsu sering terjadi akibat suntikan apakah untuk akses cuci darah atau pengambilan darah untuk pemeriksaan darah dari pembuluh darah arteri atau awam bilang urat nadi. Terdapat benjolan yang berdenyut akibat adanya kantong yang terbentuk . Namun pseudoaneurisma bisa saja tidak berdenyut.So kepada kita semua bagi petugas kesehatan mesti hati-hati dalam melakukann injeksi pada pembuluh arteri sehingga jangan sampai merusak atau merobek dinding pembuluh darahnya.
Pseudoaneurisma akan membahayakan dan mesti dilakukan operasi segera jika telah menipis dan berpotensi robek atau pecah . dimana hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan masif. Atau jika telah mulai menimbulkan perdarahan yang berulang. Maka pilihan operasi tidak dapat di hindari lagi. Jadi hindari melakukan perawatan secara observasi atau malah dinyatakan tidak akan menimbulkan masalah pada pasien seperti dia gambar.
Bekas operasi av shunt , pemasangan vaskular akses seperti kateter double lumen , pemasangan cvc , infus iv lane , trauma juga mesti di waspadai sebagai penyebab terjadinya pseudoaneurisma dimana aliran darah yg menumpuk akibat robekan pada pembuluh darah .
Pseudoaneurisma dapat di deteksi dengan klinis , dengan usg dopler atau dengan ct scan . Tindakan yang di lakukan adalah pastikan penyebab dari aneurismanya , lokasi dan anatomi dari pembuluh darahnya baik di proksimal atau distal sehingga tidak membahayakan keselamatan penderita dan tidak menimbulkan kepanik saat anda mencoba-coba untuk melakukan upaya insisi atau operasi.
Banyak ahli bedah vaskuler melakukan kontrol terlebih dahulu bagian pangkal dari arteri untuk mengontrol agar tidak terjadi kejilangan darah yang banyak dan kepanikan ini,
Pseudoaneurisma akan membahayakan dan mesti dilakukan operasi segera jika telah menipis dan berpotensi robek atau pecah . dimana hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan masif. Atau jika telah mulai menimbulkan perdarahan yang berulang. Maka pilihan operasi tidak dapat di hindari lagi. Jadi hindari melakukan perawatan secara observasi atau malah dinyatakan tidak akan menimbulkan masalah pada pasien seperti dia gambar.
Bekas operasi av shunt , pemasangan vaskular akses seperti kateter double lumen , pemasangan cvc , infus iv lane , trauma juga mesti di waspadai sebagai penyebab terjadinya pseudoaneurisma dimana aliran darah yg menumpuk akibat robekan pada pembuluh darah .
Pseudoaneurisma dapat di deteksi dengan klinis , dengan usg dopler atau dengan ct scan . Tindakan yang di lakukan adalah pastikan penyebab dari aneurismanya , lokasi dan anatomi dari pembuluh darahnya baik di proksimal atau distal sehingga tidak membahayakan keselamatan penderita dan tidak menimbulkan kepanik saat anda mencoba-coba untuk melakukan upaya insisi atau operasi.
Banyak ahli bedah vaskuler melakukan kontrol terlebih dahulu bagian pangkal dari arteri untuk mengontrol agar tidak terjadi kejilangan darah yang banyak dan kepanikan ini,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave a comment please..