Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | BPJS | Suatu badan pengelola jaminan kesehatan masyarakat yang satu-satunya di indonesia . Setelah berjalan satu bulan banyak permasalahan - permasalahan yg muncul menggurita dari berbagai lapisan masyarakat. Seorang fahmi idris beserta staffnya yang menjadi individu sangat berperan luas dalam mengelola kesehatan ratusan juta masyarakat indonesia adalah suatu sisi fenomenal lainnya. Sebenarnya mau kemana arah langkah BPJS dengan JKNnya kedepan . Beberapa hal yg mungkin akan jadi pertimbangan kelanjutan BPJS kedepan :
1 . BPJS ini tujuannya apa yg sebenarnya ? ini suatu pertanyaan mendasar ...mau menyehatkan masyarakat indonesia secara keseluruhan atau hanya sebagai jargon politik saja . Kenapa saya katakan demikian , karena persiapan yg tidak matang , sosialisasi yg tidak jelas dan terkesan di paksakan. Menggunakan alokasi APBN yg sangat minimal untuk membanggakan diri keluar negeri bahwa program kesehatan berhasil dilaksanakan dengan baik apa tolok ukurnya ?. Pelayanan jamkesda yg telah berlangsung cukup lama terbuksti sangat baik untuk masyarakat miskin. mereka tidak di kenai biaya apapun , tidak di persulit dalam hal administrasi dan mendapat pelayanan yg cukup baik.Kenyataanya sekarang banyak pasien jamkesmas justru tidak bisa menerima pelayanan yg baik seperti dulu untuk kasus-kasus khusus saat ini.
2 . Tidak adanya pembicaraan terbuka dengan pemberi pelayanan dengan pihak bpjs membuat sistim pentarifan di INA CBG ini seperti di paksakan tanpa adanya sharing yg baik dengan user dan rumah sakit . Sehingga kedepannya tidak muncul keseimbangan dan win-win solutions. Sehingga berpotensi mematikan salah satu ya kalau tidak bpjs yg kolaps ya dikhawatirkan rumah sakit yg kolaps. Jika ingin memberikan layanan gratis untuk seluruh masyarakat berikan yg paripurna , jangan setengah - setengah seperti pelaksanaan askes yg lalu. Peran negara harus lebih dominan , coba bandingkan berapa sih alokasi kesehatan kita di bandingkan dengan negara-negara lain ? sangat rendah ...jadi jangan berpublikasi pelayanan gratis tapi kenyataannya tidak paripurna.
3 . Saat ini apa ada perencanan askes yg dulu atau bpjs yang sekarang dalam peningkatan sdm pemberi pelayanan seperti dokter ,manajemen dan petugas kesehatan lain . Ternyata tidak ada , bagaimana logika kita akan melihat hal ini sebagai suatu kerangka peningkatan hubungan baik kedepan.
4 . Apakah selama ini ada survey atau penelitian yg di publikasi oleh pihak ketiga mengenai kepuasan dan keberhasilan pelayanan askes pns selama ini...? Ini akan berlaku berbeda dengan pihak swasta , kenapa untuk pns selama ini ketidak puasan akan di pendam di dalam hati karena sebagai abdi negara tidak boleh vokal , tidak boleh nyeleneh.Nah pihak swasta tentu berbeda jika pihak bpjs memaksakan pelaksanaan asuransi swasta atau perusahaan swasta dengan model pelayanan askes atau jamkesmas maka yakinlah
ini tidak akan memperbaiki segala sesuatunya kedepan. Apalagi dengan iming - iming pelayanan pratama yg jelas-jelas akan mempersulit prosedur rujukan. dengan meminimalkan pemberian pelayanan dan rujukan. Sementara rumah sakit yang tersedia hanya 750 diseluruh indonesia. Suatu program menjual yg sangat baik..namun kenyataan kedepan ????
5 . Wacana fahmi idris dan BPJS nya untuk memaksa masyarakat untuk ikut bpjs dulu agar bisa punya sim atau ktp atau kartu - kartu vital lainnya adalah suatu rencana yg berlebihan dan terkesan memaksakan. itu terkesan suatu pelecehan akan hak azasi manusia. Apalagi bagi mereka yg sudah seatle dengan asuransi yg selama ini sudah berjalan baik dan memuaskan bagi pesertanya.
6 . Komunikasi - keterbuakan informasi - dan bentuk kerjasama yg jelas. Selama tidak terjalin hubungan yg harmonis , baik dan timbal balik saya sangat pesimis pelayanan ini hanya terbatas pada pelayanan rutin dan jalan ditempat seperti pada pelayanan askes dan jamkesmas selama ini . Dan pelayanan paripurna dan maksimal tetap hanya milik negara lain seperti malaysia dan singapura dan orang-orang indonesia yg mampu untuk berkunjung kesana.
7 . Yakinkah anda semua bahwa citra pelayanan jelek dan tidak memuaskan , tidak tuntas , sederhana atau bahkan sangat sederhana ini adalah akibat dari sistim yg telah di buat oleh askes kemaren atau bpjs kedepannya.?? Hal ini di buktikan oleh sering dan hobbynya pejabat dan pegawai kita yg berobat keluar negeri dengan biaya sendiri atau menggunakan uang negara meski memiliki kartu askes. Karena menganggap pelayanan dalam negeri tidak baik. padahal sebenarnya karena semua di batasi , dikurangi atau tidak diberikan dengan alasan penghematan dan pengetatan anggaran yg amat minimal. Akhirnya keluar pernyataan dari mulut pasien , pelayanan di luar sangat hebat , dokternya canggih , pintar tidak seperti dokter indonesia yg bodoh dan gak tahu apa-apa...ramah , suka senyum...hahahaha karena dikasih rupiah ...coba kasih kartu bpjs sama mereka...apa masih senyum hah..
8 . Kalau saya jadi presiden indonesia nantinya , tentu hal pertama yang saya lakukan adalah program basic seperti pendidikan dan kesehatan sebagai andalan dengan membuat alokasi yg baik dan wajar secara universal ( bukan hanya memuaskan sahwat obral janji saja ) dengan benar-benar memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis yg berkualitas seperti negera-negara lain yg sudah menerapkannya secara baik . Jangan seperti proyek INA CBG yg diadopsi dari malaysia tapi di negeri asalnya sistim itu tidak pernah di terapkan hah sungguh aneh..
9 . Masa sebulan ini boleh di katakan masa yg tidak ada apa apanya bagi bpjs , kenapa karena sistim jasa dan perhitungannya belum jelas . Jika klem jasa dan bahan obat serta bahan habis pakai akan di pakai dengan sistim seperti yg lama bisa 3 bulan , 6 bulan , 1 tahun , 2 tahun dst seperti yg terjadi selama ini maka yakinlah usia bpjs ini mungkin tidak akan lama atau mungkin seumur pemerintahan presiden sekarang kedepan..
10 . Semoga sistim ini tidak menjadi bencana nasional setelah diterapkan kedepannya...
1 . BPJS ini tujuannya apa yg sebenarnya ? ini suatu pertanyaan mendasar ...mau menyehatkan masyarakat indonesia secara keseluruhan atau hanya sebagai jargon politik saja . Kenapa saya katakan demikian , karena persiapan yg tidak matang , sosialisasi yg tidak jelas dan terkesan di paksakan. Menggunakan alokasi APBN yg sangat minimal untuk membanggakan diri keluar negeri bahwa program kesehatan berhasil dilaksanakan dengan baik apa tolok ukurnya ?. Pelayanan jamkesda yg telah berlangsung cukup lama terbuksti sangat baik untuk masyarakat miskin. mereka tidak di kenai biaya apapun , tidak di persulit dalam hal administrasi dan mendapat pelayanan yg cukup baik.Kenyataanya sekarang banyak pasien jamkesmas justru tidak bisa menerima pelayanan yg baik seperti dulu untuk kasus-kasus khusus saat ini.
2 . Tidak adanya pembicaraan terbuka dengan pemberi pelayanan dengan pihak bpjs membuat sistim pentarifan di INA CBG ini seperti di paksakan tanpa adanya sharing yg baik dengan user dan rumah sakit . Sehingga kedepannya tidak muncul keseimbangan dan win-win solutions. Sehingga berpotensi mematikan salah satu ya kalau tidak bpjs yg kolaps ya dikhawatirkan rumah sakit yg kolaps. Jika ingin memberikan layanan gratis untuk seluruh masyarakat berikan yg paripurna , jangan setengah - setengah seperti pelaksanaan askes yg lalu. Peran negara harus lebih dominan , coba bandingkan berapa sih alokasi kesehatan kita di bandingkan dengan negara-negara lain ? sangat rendah ...jadi jangan berpublikasi pelayanan gratis tapi kenyataannya tidak paripurna.
3 . Saat ini apa ada perencanan askes yg dulu atau bpjs yang sekarang dalam peningkatan sdm pemberi pelayanan seperti dokter ,manajemen dan petugas kesehatan lain . Ternyata tidak ada , bagaimana logika kita akan melihat hal ini sebagai suatu kerangka peningkatan hubungan baik kedepan.
4 . Apakah selama ini ada survey atau penelitian yg di publikasi oleh pihak ketiga mengenai kepuasan dan keberhasilan pelayanan askes pns selama ini...? Ini akan berlaku berbeda dengan pihak swasta , kenapa untuk pns selama ini ketidak puasan akan di pendam di dalam hati karena sebagai abdi negara tidak boleh vokal , tidak boleh nyeleneh.Nah pihak swasta tentu berbeda jika pihak bpjs memaksakan pelaksanaan asuransi swasta atau perusahaan swasta dengan model pelayanan askes atau jamkesmas maka yakinlah
ini tidak akan memperbaiki segala sesuatunya kedepan. Apalagi dengan iming - iming pelayanan pratama yg jelas-jelas akan mempersulit prosedur rujukan. dengan meminimalkan pemberian pelayanan dan rujukan. Sementara rumah sakit yang tersedia hanya 750 diseluruh indonesia. Suatu program menjual yg sangat baik..namun kenyataan kedepan ????
5 . Wacana fahmi idris dan BPJS nya untuk memaksa masyarakat untuk ikut bpjs dulu agar bisa punya sim atau ktp atau kartu - kartu vital lainnya adalah suatu rencana yg berlebihan dan terkesan memaksakan. itu terkesan suatu pelecehan akan hak azasi manusia. Apalagi bagi mereka yg sudah seatle dengan asuransi yg selama ini sudah berjalan baik dan memuaskan bagi pesertanya.
6 . Komunikasi - keterbuakan informasi - dan bentuk kerjasama yg jelas. Selama tidak terjalin hubungan yg harmonis , baik dan timbal balik saya sangat pesimis pelayanan ini hanya terbatas pada pelayanan rutin dan jalan ditempat seperti pada pelayanan askes dan jamkesmas selama ini . Dan pelayanan paripurna dan maksimal tetap hanya milik negara lain seperti malaysia dan singapura dan orang-orang indonesia yg mampu untuk berkunjung kesana.
7 . Yakinkah anda semua bahwa citra pelayanan jelek dan tidak memuaskan , tidak tuntas , sederhana atau bahkan sangat sederhana ini adalah akibat dari sistim yg telah di buat oleh askes kemaren atau bpjs kedepannya.?? Hal ini di buktikan oleh sering dan hobbynya pejabat dan pegawai kita yg berobat keluar negeri dengan biaya sendiri atau menggunakan uang negara meski memiliki kartu askes. Karena menganggap pelayanan dalam negeri tidak baik. padahal sebenarnya karena semua di batasi , dikurangi atau tidak diberikan dengan alasan penghematan dan pengetatan anggaran yg amat minimal. Akhirnya keluar pernyataan dari mulut pasien , pelayanan di luar sangat hebat , dokternya canggih , pintar tidak seperti dokter indonesia yg bodoh dan gak tahu apa-apa...ramah , suka senyum...hahahaha karena dikasih rupiah ...coba kasih kartu bpjs sama mereka...apa masih senyum hah..
8 . Kalau saya jadi presiden indonesia nantinya , tentu hal pertama yang saya lakukan adalah program basic seperti pendidikan dan kesehatan sebagai andalan dengan membuat alokasi yg baik dan wajar secara universal ( bukan hanya memuaskan sahwat obral janji saja ) dengan benar-benar memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis yg berkualitas seperti negera-negara lain yg sudah menerapkannya secara baik . Jangan seperti proyek INA CBG yg diadopsi dari malaysia tapi di negeri asalnya sistim itu tidak pernah di terapkan hah sungguh aneh..
9 . Masa sebulan ini boleh di katakan masa yg tidak ada apa apanya bagi bpjs , kenapa karena sistim jasa dan perhitungannya belum jelas . Jika klem jasa dan bahan obat serta bahan habis pakai akan di pakai dengan sistim seperti yg lama bisa 3 bulan , 6 bulan , 1 tahun , 2 tahun dst seperti yg terjadi selama ini maka yakinlah usia bpjs ini mungkin tidak akan lama atau mungkin seumur pemerintahan presiden sekarang kedepan..
10 . Semoga sistim ini tidak menjadi bencana nasional setelah diterapkan kedepannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave a comment please..