Ruang Praktek bedah - dokter ramzi SpB | Arteriografi | merupakan strategi dan bukan diagnostik kenapa ? Dulu selalu di benak kita pemberi pelayanan medis mengatakan bahwa suatu kecurigaan terhadap penyakit mesti di sokong dengan pasti menggunakan suatu alat yg super canggih yaitu arteriografi sehingga sering di sebut sebagai suatu " diagnostik arteriografi ". Di banyak departemen atau divisi banyak yang mensuggest bahwa angiografi hanya sebagai sebuah gambar yang tercetak dan hanya memberikan tampilan untuk dilihat men support suatu diagnosa. Namun pada kenyataannya saat ini banyak departemen dan divisi yang mulai memberikan support dan perkembanyan yang tidak hanya merupakan sebuah gambar namun lebih kearah yang lebih bersifat therapeutik dan preventif.
Di divisi bedah vaskular di dunia dan di indonesia saat ini mesti di akui bahwa arteriografi telah memiliki dua tujuan utama yaitu sebagai pengatur rencana strategi dan intervensi endovascular guiding. Arteriografi secara tidak langsung akan memberikan informasi untuk strategi perencanaan tindakan rekonstruksi vaskular kedepan. Arteriografi menjamin dan memberikan kemudahan bagi seorang ahli bedah vascular dan endovaskular dalam mengevaluasi pola penyakit pembuluh darah dan menyebabkan nya menjadi lebih mudah dan berani dalam meutuskan apakah suatu kelainan di pembuluh darah tersebut mesti di tindak secara operasi terbuka atau cukup dengan tekhnik endovaskular.Atau itu mesti ditindak dengan kedua modalitas diatas.
Hal ini sering di alami dan di lakukan di divisi bedah vaskular dan endovaskular dimana saat kita merencanakan tindak EVAR di jumpai adanya kesulitan dalam pemasangan cover stent yang akan membahayakan penderita di mana cabang dari arteri iliaka kanan terletak terlalu tinggi sehingga tindakan yang diputuskan adalah melakukan operasi terbuka untuk menurunkan posisi arteri iliaka kanan secara operasi terbuka perlaparotomi dan melakukan EVAR pada 2 minggu berikutnya . Suatu kombinasi yang baik dan sangat sempurna dilakukan kedepannya.
Ketika terapi endovaskular telah menjadi pilihan dalam penanganan seorang pasien , maka arterigrafi adalah methode terbaik dalam menuntun tindakan intervensi yg di lakukan.Sehingga setiap kita melangkah maju dalam setiap tahapan di posisi anatomis tertentu maka arteriografi sebagai perpanjangan mata operator yang akan memberi cahaya bagi operator guna melangkah lebih jauh , demikian selalu dilakukan setiap dijumpai kesulitan untuk mencapai daerah terget penyakit yang di inginkan.
c arm yang bisa berobah posis membuat pandangan bisa mendekati 3 dimensi saat melakukan tindakan arteriografi berlangsung
Di divisi bedah vaskular di dunia dan di indonesia saat ini mesti di akui bahwa arteriografi telah memiliki dua tujuan utama yaitu sebagai pengatur rencana strategi dan intervensi endovascular guiding. Arteriografi secara tidak langsung akan memberikan informasi untuk strategi perencanaan tindakan rekonstruksi vaskular kedepan. Arteriografi menjamin dan memberikan kemudahan bagi seorang ahli bedah vascular dan endovaskular dalam mengevaluasi pola penyakit pembuluh darah dan menyebabkan nya menjadi lebih mudah dan berani dalam meutuskan apakah suatu kelainan di pembuluh darah tersebut mesti di tindak secara operasi terbuka atau cukup dengan tekhnik endovaskular.Atau itu mesti ditindak dengan kedua modalitas diatas.
Hal ini sering di alami dan di lakukan di divisi bedah vaskular dan endovaskular dimana saat kita merencanakan tindak EVAR di jumpai adanya kesulitan dalam pemasangan cover stent yang akan membahayakan penderita di mana cabang dari arteri iliaka kanan terletak terlalu tinggi sehingga tindakan yang diputuskan adalah melakukan operasi terbuka untuk menurunkan posisi arteri iliaka kanan secara operasi terbuka perlaparotomi dan melakukan EVAR pada 2 minggu berikutnya . Suatu kombinasi yang baik dan sangat sempurna dilakukan kedepannya.
Ketika terapi endovaskular telah menjadi pilihan dalam penanganan seorang pasien , maka arterigrafi adalah methode terbaik dalam menuntun tindakan intervensi yg di lakukan.Sehingga setiap kita melangkah maju dalam setiap tahapan di posisi anatomis tertentu maka arteriografi sebagai perpanjangan mata operator yang akan memberi cahaya bagi operator guna melangkah lebih jauh , demikian selalu dilakukan setiap dijumpai kesulitan untuk mencapai daerah terget penyakit yang di inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave a comment please..