Minggu, 27 Oktober 2013

Jika betis anda bengkak dan sakit secara tiba-tiba ...hati - hati mungkin itu DVT

Ruang praktek bedah - dokter Ramzi SpB | Deep Vein Thrombosis ( DVT ) | Merupakan penyakit pada tungkai bawah akibat sumbatan atau thrombus pada vena dalam . Banyak faktor dapat sebagai faktor yang memperberat kemungkinan munculnya penyakit ini seperti  mengadakan perjalanan jauh dengan pesawat atau bus yang mana selama perjalanan tersebut kedua tungkai sulit di gerakkan dan sangat dirasakan di pesawat yang tempat duduknya sempit seperti banyak pesawat di indonesia kelas ekonomi atau low cost sehingga buat menggerakkan pergelangan kaki dan betis saja sulit luar biasa dan lutut kita langsung bersentuhan dengan kursi penumpang di bagian depan. Penyakit berat yg dialami penderita sehingga penderita harus berbaring untuk waktu yang lama . Orang tua yang lama terbaring .Penderita kanker dan post operasi yg berat . Penderita pasang gips dan traksi yg lama . Orang hamil dan paska melahirkan . Orang dengan golongan darah O ternyata secara statistik memiliki kecenderungan lebih besar untuk menderita DVT.

Seperti telah di jelaskan sebelumnya bahwa ,Deep Vein thrombosis merupakan suatu proses pembekuan darah atau sering disebut thrombosis yang terjadi pada vena dalam . dimana kejadian ini terjadi secara mendadak setelah penderita melakukan perjalanan yang jauh sampai berjam-jam dan kaki selalu terjuntai di bawah . Hal ini kerap terjadi pada orang yang melakukan perjalanan jauh naik pesawat yang tempat duduknya sempit sehingga kaki sulit di gerakkan atau di geser apalagi untuk mengangkat kaki jelas malu dan tidak etis buat dilihat oleh penumpang yang lain.

Begitu juga bagi orang yang mengalami sakit yang memerlukan prosedur rawat inap baik berupa penyakit yang kronis atau pasien yang baru dilakukan operasi besar sehingga mesti dirawat lama dirumahsakit . Pasien seperti ini juga berpotensi untuk menderita DVT karena aliran darah yang melambat akibat rendahnya mobilitas . Dimana pasien akan jarang sekali menggerakkan anggota badannya  terutama ekstremitas bawah atau tungkai bawah. Akibatnya darah bergerak naik secara lambat dan penyakit yang muncul karena aliran lambat adalah terbentuknya gumpalan – gumpalan bekuan darah yang berakhir dengan thrombosis.

Bekuan yang terjadi vena-vena superfisial atau vena luar akan menyebabkan pelebaran dari vena-vena luar dan sering di sebut dengan varises dari berbagai tingkatan . Namun masalah yang berat akan mengancam jika yang mengalami thrombosis adalah vena-vena bagian dalam . Vena dalam di sini maksudnya adalah vena yang berada di bawah lapisan fascia seperti didalam otot. Kaki penderita akan mengalami bengkak dan sakit yang hebat secara tiba-tiba.

Kejadian DVT di dunia cenderung meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun akibat kemajuan technology yang membuat aktifitas berjalan dan menggerakkan tungkai bawah dan betis semakin berkurang seperti aktifitas di kursi yang nyaman saat bekerja di depan komputer dan dilakukan bejam-jam , mengendarai mobil yang telah menyediakan layanan matic sehingga tidal perlu menekan pedal clos untuk menaik dan menurunkan gigi.

Secara kasat mata dapat kita kenali dan ketahui berupa rasa nyeri dan sering pegal jika melakukan perjalan singkat , kebas dan kesemutan serta bengkak pada betis , permukaan kulit betis cenderung tegang dan licin serta sedikit mengkilat hal ini dapat kita bandingkan dengan sisi sebelahnya. Warna betis dan tungkai bawah bisa berwarna kemerahan dan hangat .


kulit kaki tegang , merah dan sakit , bengkak dan ada riwayat setelah melakukan perjalanan jauh.

PATOFISIOLOGI

Terjadinya trombosis pada vena dalam menurut tn rudolf virchow  yang sangat dikenal dengan trias virchow adalah karena  :

1.    Aliran darah yang lambat seperti yang sudah disampaikan di atas baik karena  proses rawat inap yang lama , perjalanan yang jauh , pekerjaan yang statis dan lain-lain sebagai penyebab aliran darah menjadi lambat , merupakan permasalahan yang mesti di pikirkan sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya DVT.

Faktor-faktor yg ada di dalam darah seperti komponen pembekuan darah yang berlebihan atau di sebut throbositosis , prosen infeksi yang berlangsung jangka panjang dimana terjadi peninggian kadar leukosit , komponen – komponen darah yang lain , penyakit – penyakit diabetes , hiperlipidemia , merokok , hypercholesterolemia dll akan menyebabkan darah menjadi  kental dengan viscositas yang meningkat . Keadaan ini tentu akan menyebabkan terjadinya trombosis dengan mudah apalagi jika faktor-faktor pembekuan yang meningkat.

Faktor dinding pembuluh darah juga tidak sedikit menyebabkan terjadinya DVT , rusaknya intimal dinding  pembuluh darah  oleh berbagai sebab akan menyebabkan faktor pembeku mudah membentuk pembekuan dan aliran berputar yang sering di sebut suatu aliran turbulensi. Kelainan bentulk pada katup akan menyebabkan aggregat akan mudah  menempel pada dinding dan selanjutnya membentuk trombus yang secara cepat akan menutup secara luas diameter lumen pembuluh vena.

ANATOMI
Perlu  kita mengetahui secara anatomis bahwa pembuluh darah terdiri atas arteri , vena dan kelenjar limfe . DVT adalah proses penyakit yang terjadi pada pembuluh vena yang secara anatomis terdiri dari 3 lapisan atau tunika yaitu tunika adventitia , tunika muskularis dan tunika intima. Secara umum dinding pembuluh vena jauh lebih tipis dari pada dinding pembuluh arteri.

Setiap pembuluh tersebut bekerja menurut sistim sendiri . Mesti kita pahami mekanisme kerja arteri mengalirkan darah adalah melalui tekanan oleh otot jantung , dimana melalui perbedaan tekanan tersebut akan terjadi pergerakan atau aliran darah dari jantung ke sebagai sentral ke arah pinggir atau perifer di semua organ tubuh.

Pada vena sistem pergerakan aliran darah tentu jelas berbeda dengan arteri . Disini peranan jantung sudah tidak ada lagi , lalu apa yang akan menggerakkan darah dari bawah ke atas ?  Aliran ini jelas melawan grafitasi sehingga secara logika jelas akan menyulitkan kecuali darah yang dari kepala . Secara otomatis tentu aliran dari kepala akan lancar namun aliran dari kaki jelas sulit untuk naik ke jantung kembali kecuali kaki ditinggikan atau kaki di tekan dengan alat kompressi.

Aliran darah untuk balik ke atas memerlukan sistim khusus berupa katup-katup yang terbentuk pada dinding vena dengan jumlah yang bervariasi. Begitu juga kontraksi  otot – otot yang ada di sekitar sistim vena memiliki keterlibatana secara langsung untuk memompakan darah vena ke atas terutama otot di daerah betis.
Vena saphena magna memiliki katub kira-kira 15 buah , vena saphena parfa dengan 8 katup , vena popliteal dengan 2-3 katup , vena femoral dengan 2-3 katup . vena cava inferior justru tidak memiliki katup. Vena pada ektremitas bawah dapat di bedakan atas 3 macam yaitu vena superfisial yang berada di atas fascia yang terdiri atas vena saphena magna . vena saphena parfa , vena – vena tributaries . kemudian ada vena perforantes yang merupakan vena-vena penghubung antara vena dalam dan vena luar . dan yang terakhir adalah vena dalam yang kerap berada berdampingan dengan arteri . Sering vena dalam ini berpasangan disisi kanan dan kiri arteri.

FAKTOR RESIKO

  Usia lebih dari 40 tahun
  Penyakit keganasan
  Obesitas
  Adanya varises
  Sejarah DVT pada keluarga
  Tindakan bedah lebih dari 30 menit
  Kelumpuhan
  Obat kontrasepsi
  Terapi hormonal
  Kehamilan dan post partum
  Penyakit berat
  Adanya kelainan koagulasi darah

PENATALAKSANAAN

  Falsafah pengobatan thrombosis adalah harus aman dan efektif
  Golongan utama obat anti thrombosis: zat anti trombolitik, anti koagulan dan anti agregasi trombosit
  LMWH (low molecular weight heparin)
  3 hal yang perlu diperhatikan pada tatalaksana DVT: pecegahan, pengobatan dan perawatan bedah
  Pemberian obat anti koagulan dan atau terapi trombolitik
  Trombosis dirawat sebagai akut bila permulaan gejala kurang dari 10 hari
  Antikoagulan heparin, LMWH dan warfarin merupakan tatalaksana utama tromboemboli
  Terapi tromboemboli vena

PEMBEDAHAN

.  Ligasi vena:
  mencegah komplikasi emboli paru
.  Trombektomi
  mengurangi gejala pasca flebitik, mempertahankan fungsi katup, mencegah terjadinya komplikasi seperti ulkus stasis pada tungkai bawah dan mencegah terjadinya emboli paru
  Femorofemoral graft
  by pass vena iliaka serta cabangnya yang mengalami thrombosis
  Saphenopopliteal by pass
  Dilakukan bila rekanalisasi pada thrombus vena femoralis tidak terjadi 


DVT PADA KASUS ORTHOPEDI

  Pada kasus-kasus orthopaedi seperti penyakit, trauma, dan terapi bedah atau penggantian sendi panggul
 dan sendi lutut banyak terdapat predisposisi adanya tromboembolisme vena
  DVT dikatakan sebagai 90% penyebab emboli paru
  Studi di Pensylvannia pada 1996 pada 126 tungkai yang dilakukan pemeriksaan venografi, sekitar 30%
 terdapat thrombus pada distal lutut yang dilakukan total hip arthroplasty dan terdapat 71% dari 134
 ekstremitas yang dilakukan total knee arthroplasty. 

Keyword tag : ruang praktek bedah - dokter ramzi spb , mengenal  DVT , Tanda - tanda DVT , Apa yang dilakukan jika Anda mengalami DVT , penyebab DVT , penanganan kasus thrombosis vena dalam , penanganan komprehensif thrombosis vena dalam.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Vaskulitis , sesuatu yang penuh dengan misteri...

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Vaskulitis | Merupakan proses inflamasi pada dinding pembuluh darah arteri dan veba yang lebih dominan akibat proses autoimun . Banyak faktor underline desease penyebab yang hingga saat ini masih penuh dengan misteri baik korelasi tidak langsung dan langsung. Gambaran pembuluh darah yg mengalami inflamasi bisa berupa plaque , stenosis , atau pembuluh darah yg kecil sejak lahir . Ini adalah fenomena yg selalu mesti di gali dan digali terus sampai didapat origin penyebab masing-masing kelainan ini.Gambaran makroskopik seperti ruam dermatitis sllergy yg sembuh dengan steroid lalu berulang kembali , wuncul warna kebiruan pada kulit , warna kehitaman dan necrotik yg berulang , rasa nyeri yg hilan timbul tanpa diketahui penyebab pasti dll.Semua masih dikelompokka pada jenis vaskulitis pada divisi bedah vaskular dan endovaskular RSCM.

Harus kita bedakan vaskulitis berdasarkan :

1 . Penyakit yg mendasarinya  , seperti arteritis TB ,dll

2 . lokasi terjadinya penyakit , seperti skin arteritis , skin dermatitis , muskulodkeletas arteritis dll

3 . Diameter pembuluh darah yang terlibat , mesti dibagi atas 3 bagian yaitu :

     A . Pembuluh darah besar :

          a . Takayasu's disease : terjadi vaskulitis dan penyempitan pada aorta dan arteri besar cabang aorta
               lain


          b . polimyalgia arteritis

          c . Temporal arteritis

     B .Pembuluh darah sedang :

          a . Buerger's disease

          b . Poliarteritis nodosa

          c . Kawasaki disease



          d . kutaneus vaskulitis

     C . Pembuluh darah kecil

          a . Kutaneus vaskulitis

          b . Churg - strauss syndroma



          c . Behcet's syndroma

          d . Henoch - schonlein syndroma

          e . Wagener's granulomatosis



          f . Golfer's vasculitis

          g . microscopic poliangitis

Sampai saat ini diagnosa vaskulitis di tegakkan karena adanya pengaruh secara tidak langsung terhadap pembuluh darah dari semua penyakit-penyakit diatas yg di anggap menimbulkan gambaran kasat mata pada daerah yg terkena. Pemberian obat-obat imunosuppresif seperti metilprednisolon dan golongan steroid lainnya yg dinilai pada beberapa khasus yg cukup memberikan hasil yg baik.

Vaskulitis juga dapat terjadi bersamaan dengan virus hepatitis , terkena bahan kimia seperti amphetamin dan kokain , kanker seperti multiple myeloma dan lymphoma , peradangan sendi seperti rheumatoid arthritis dan systemic lupus eritematosus.

Keluhan pasien dengan vaskulitis sangat variatif dan sangat tergantung lokasi penyakitnya :

1 . Keluhan umum yg dialami pada seluruh tubuh ( generalisata ) adalah adanya gambaran demam ,
     penurunan berat badan dan nafsu makan yg berkurang.

2 . Pada kulit di jumpai adanya gambaran purpura , merah , retikularis , ruam , perobahan warna , biru dan
     kehitaman , dan ulkus.

3 . Pada otot dan sendi adanya gambaran myalgia , myositis , arthralgia , arthritis ,kaku sendi dll

4 . Pada syaraf di jumpai gambaran neuritis , stroke , kebas , nyeri ischemia , hypoaestesia , tinitus ,
     gangguan visual , gangguan pendengaran dan plegia.

5 . Pada jantung adanya gambaran arteritis , infark myocard , hipertensi dll

6 . Ginjal , memperlihatkan adanya glomerulonefritis , ggk dll.


Diagnosa :

1 . ANCA test ( Antineutrophil Citoplasmic Antibody )

2 . CRP ( C reaktif Protein )

3 . Faktor pembekuan darah.


Penatalaksanaan :

1 . Pemberian therapy cortikosteroid

2 . Obat immunosupresif seperti cyclophospamide dll

3 . Operasi pada kasus yg telah mengalami gangren dan nekrotik.

Keyword tag : Ruang praktek bedah dokter ramzi spb , Vaskulitis sering menyerupai kelainan alergi pada kulit , penyakit alergi pada pembuluh darah , kelainan bawaan pada pembuluh nadi , immunosupresif kongenitala pada vaskular , infeksi berulang pembuluh darah yg sulit sembuh., mengenal jenil kelainan vaskulitis.

Kamis, 24 Oktober 2013

Kenapa operasi penyambungan vaskular gagal ...................?

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Gagal saat penyambungan pembuluh darah | Proses penyambungan luka dan jaringan - jaringan di sekitarnya adalah suatu yg tidak sederhana dan rumit . Banyak hal yg mesti di perhitungkan dalam memutuskan apakah suatu luka yg luas dan mencederai pembuluh darah arteri dan vena dapat di sambung atau mesti di amputasi . Harus sematang mungkin untuk menentukan apakah suatu tindakan kita save the limb or save the life . Pertimbangan seperti ini sngat berat dan perlu pertimbangan yg baik jika salah mengambil decision maka kehidupan yg akan menjadi korbannya. Reperfusi injury adalah salah satu faktor yg akan mengikuti keadaan iskemik yg disambung kembali.


Luka robek dengan disparitas jaringan yg luas dan kerusakan berat pada tulang dan jaringan sekitarnya yang berpotensi besar untuk gagal dan menimbulkan reperfusi injury.

Beberap hal yang mesti jadi pertimbangan dalam memutuskan penyambungan pembuluh darah :

1 . Pemahaman anatomi yang baik

2 . Kerusakan jaringan yang hebat

3 . Adanya kerusakan dan kehilangan segemental dari pembuluh darah

4 . Lamanya kejadian luka atau putus pembuluh darah

5 . Kondisi keadaan umum penderita

6 . Usia penderita pada saat datang

7 . Penyakit - penyakit penyerta lain yang tengah dialami penderita.

Pada keadaan di mana jaringan yg rusak telah tidak viable atau tidak sehat dan cenderung akan menuju kematian jaringan dengan gambaran kebiruan atau necrotik awal sebaiknya usaha penyambung untuk limb treatening dipikirkan lebih masak sebab ancaman nyawa penderita yg jadi taruhan karena bahan toxic dari jaringan mati akan di transfer ke dalam sirkulasi dan menyebabkan multi organ failur.

keyword tag : Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb , sebab kegagalan operasi penyambungan pembuluh darah , hal-hal yg perlu di perhatikan dalam menyambung vaskular , kapan robekan pembuluh dapat di sambung , kenapa amputasi jadi pilihan. apa yg ditakutkan jika tidak di amputasi.

Jika kateter Intra vena putus dan terlepas ke dalam pembuluh darah apa yang akan di lakukan ?

Ruang praktek bedah = dokter ramzi spb | Kateter Intra vena atau CVC terputus | Kejadian dimana kateter akses kedalam lobang pembuluh vena tercabut dan terlepas oleh berbagai sebab seperti tertaring saat pasien tidur atau saat sadar tentu sudah lumrah dan biasa saja , karena kondisi seperti ini dapat diatasi dengan cepat biasanya dengan manifestasi perdarahan . Namun jika kateter tersebut ditarik lalu terputus dan lepas serta mengapung atau melayang didalam pembuluh darah itu baru masalah besar , dan ini pernah kita alami di mana pasien tidur dan tengah bermimpi lalu secara tiba - tiba pasien bermimpi dan menarik selang kateter vena di leher ( cvc) ,selang terputus terlepas masuk ke dalam pembuluh darah ....Lalu apa yang akan di perbuat ??


Selang kateter venous akses yang terlepas kedalam pembuluh darah vena 

Rabu, 23 Oktober 2013

Saat ini Arteriografi merupakan suatu strategi , bukan diagnostik...

Ruang Praktek bedah - dokter ramzi SpB | Arteriografi | merupakan strategi dan bukan diagnostik kenapa ? Dulu selalu di benak kita pemberi pelayanan medis mengatakan bahwa suatu kecurigaan terhadap penyakit mesti di sokong dengan pasti menggunakan suatu alat yg super canggih yaitu arteriografi sehingga sering di sebut sebagai suatu " diagnostik arteriografi ". Di banyak departemen atau divisi banyak yang mensuggest bahwa angiografi hanya sebagai sebuah gambar yang tercetak dan hanya memberikan tampilan untuk dilihat men support suatu diagnosa. Namun pada kenyataannya saat ini banyak departemen dan divisi yang mulai memberikan support dan perkembanyan yang tidak hanya merupakan sebuah gambar namun lebih kearah yang lebih bersifat therapeutik dan preventif.


c arm yang bisa berobah posis membuat pandangan bisa mendekati 3 dimensi saat melakukan tindakan arteriografi berlangsung

 Di divisi bedah vaskular di dunia dan di indonesia saat ini mesti di akui bahwa arteriografi telah memiliki dua tujuan utama yaitu sebagai pengatur rencana strategi dan intervensi endovascular guiding. Arteriografi secara tidak langsung akan memberikan informasi untuk strategi perencanaan tindakan rekonstruksi vaskular kedepan. Arteriografi menjamin dan memberikan kemudahan bagi seorang ahli bedah vascular dan endovaskular dalam mengevaluasi pola penyakit pembuluh darah dan menyebabkan nya menjadi lebih mudah dan berani dalam meutuskan apakah suatu kelainan di pembuluh darah tersebut mesti di tindak secara operasi terbuka atau cukup dengan tekhnik endovaskular.Atau itu mesti ditindak dengan kedua modalitas diatas.

Hal ini sering di alami dan di lakukan di divisi bedah vaskular dan endovaskular dimana saat kita merencanakan tindak EVAR di jumpai adanya kesulitan dalam pemasangan cover stent yang akan membahayakan penderita di mana cabang dari arteri iliaka kanan terletak terlalu tinggi sehingga tindakan yang diputuskan adalah melakukan operasi terbuka untuk menurunkan posisi arteri iliaka kanan secara operasi terbuka perlaparotomi dan melakukan EVAR pada 2 minggu berikutnya . Suatu kombinasi yang baik dan sangat sempurna dilakukan kedepannya.

Ketika terapi endovaskular telah menjadi pilihan dalam penanganan seorang pasien , maka arterigrafi adalah methode terbaik dalam menuntun tindakan intervensi yg di lakukan.Sehingga setiap kita melangkah maju dalam setiap tahapan di posisi anatomis tertentu maka arteriografi sebagai perpanjangan mata operator yang akan memberi cahaya bagi operator guna melangkah lebih jauh , demikian selalu dilakukan setiap dijumpai kesulitan untuk mencapai daerah terget penyakit yang di inginkan.

Stroke sumbatan dan TIA : Apa seharusnya yang akan di lakukan untuk mencegah serangan ulang ?

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb |  Stroke non hemorrhagic dan TIA | Plaqe atau thrombus pada arteri yang berada di bawah otak seperti arteri carotis Kommunis atau arteri carotis eksterna dan interna atau dari arteri besar lain seperti aorta jika pleqe ini lepas dari tempat menempelnya maka plake ini akan nyangkut pada orteri di otak yg diameternya sama dengan plaque atau trombus yg lepas. Keadaan ini jika terjadi maka akan timbul gejala yg dirasa sesuai lokasi pembuluh darah otak yg tersumbat miss jika terkena pusat penglihatan dan mengalami isckemic maka tentu yang terganggu penglihatan , bisa juga terkena pusat  keseimbangan , motorik dll. Jika plaque atau trombus masih ada tentu akan masih ada kemungkinan lepas dn menyumbat lagi sehingga stroke akibat sumbatan akan kembali berulang dan berulang kembali . Jadi jika pernah mengalami TIA atau stroke akibat sumbatan ini apa yg mesti dilakukan ?


Ct angiografi pada daerah leher


Minggu, 13 Oktober 2013

Perbandingan gambaran pedis sebelum dan sesudah operasi simpatektomi lumbal pada pasien dengan penyakit buergers

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | operasi lumbal simpatektomi | lumbal simpatektomy surgery merupakan tekhnik operasi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah vasokonstriksi pembuluh darah perifer pada kaki oleh berbagai sebab , dan penyebab yg di yakini sebagai kausa utama adalah merokok untuk jangka waktu yang lama. Pada pasien ini setelah di tegakkan diagnosa suatu buerger's desease maka dipersiapkan operasi lumbal simpatektomi. Disini kami tampilkan gambaran plantar pedis sebelum dab sesudah dilakukan operasi .



Sabtu, 12 Oktober 2013

Gambaran reflux pada varises tungkai mesti di evaluasi sebelum operasi

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Reflux pada varises | gambaran reflux pada varises dapat dan mudah untuk di evaluasi pada varises tungkai.Jadi varises yang besar bagi kami tidak bisa di sama ratakan , kenapa karena kita mesti melakukan eval;uasi terlebih dahulu apakah di jumpai reflux pada vena luar ( superfisial) dan vena dalam ( deep ). Jika dijumpai reflux pada vena luar adalah golden standar untuk di lakukan operasi mengangkat vena luar. Tapi pada pasien yg di jumpai adanya reflux pada vena dalam maka bagi kami tindakan operasi mengangkat vena luar adalah forbidden.Jadi penatalaksanaan secara konserfatif adalah pilihan. Kenapa ? karena jika vena luar di buang sedang vena dalam rusak maka akan menyebabkan bengkak hebat dan nyeri sehingga permasalahan akan bertambah sulit karena aliran vena tertahan di bawah.


Pada gambarar tampak kasus varises dengan aliran vena dalam yg mengalami reflux hal ini seperti terlihat pada dua sisi gambar hasil usg yang memberikan warna yang berbeda jika kita melakukan kompressi test sehingga akhirnya mesti di putuskan untuk perawatan secara konservatif dan bukan operasi . Kata kuncinya adalah bahwa kita mesti sadar bahwa tidak semua varises dapat dan mesti dilakukan operasi membuang pembuluh vena . Dan sebaiknya varises mesti di tangani sedini mungkin sebab jika telah masuk stadium lanjut dan telah merusak vena dalam permasalahan jadi lebih rumit. 

Allen test , pemeriksaan untuk apa ?

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | allen test | adalah suatu pemeriksaan fisik untuk menilai patensi pembuluh darah pada tangan Sebagaimana kita ketahui bahwa arteri yang mendarahi tangan adalah arteri radialis dan arteri ulnaris dan kedua arteri ini saling berhubungan melalui conecting arteri yang akan memperdarahi semua jari jemari kita..Sehingga jika terjadi luka atau sumbatan pada salah satu arteri diatas maka suplai dari darah masih dapat di penuhi atau di cover oleh arteri yang lain. Hal ini secara spesifik dapat di nilai hanya dengan pemeriksaan klinis yg di sebut allen test yaitu dengan menekan arteri radialis atau ulnaris masing-masing selama 7 menit dan kemudian dilihat apakah muncul gambaran pucat pada tangan. jika muncul berarti sisi yg tidak ditekan mengalami putus atau tersumbat.Hal ini juga berlaku sebaliknya.


gambaran pucat terlihat pada jari 1 dan 2 serta sebagian jari 3 jika arteri radialisdi tekan selama 7 menit



Jari 3,4 dan sebagioan jari 3 mengalami pucat saat arteri ulnaris di pencet sekitar 7 menit

Keyword tag : ruang praktek bedah - dokter ramzi spb , mengenal pemeriksaan Allen test ,
, tujuan pemeriksaan Allen test , kapan dilakukan pemeriksaan Allen test.

CDL (Cateter Double Lumen) tidak lancar terdeteksi melalui fluorosccopy

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | CDL atau cath double lumen | merupakan salah satu pilihan akses ke pembuluhan darah yang paling cepat dan sering dilakukan sekarang ini. Diameter lumen yg besar dan daya muat yg banyak sangat di perlukan dalam memudahkan proses mencuci darah nantinya . Sehingga kemampuan mengeluarkan darah yang besar sangat diperlukan untuk memudahkan proses cuci darah oleh mesin HD. Volume yg kecil akan sangat menyulitkan petugas dan mesin hd untuk melakukan fungsinya. Sehingga sangat di butuhkan diameter lobaang kateter yg besar untuk akses cuci darah ini.Jika tidak lancar dan terjepit maka posisi dari kateter mesti di perbaiki dan ini sering menjadi permasalahan dari pasien setelah dilakukan operasi pemasangan kateter double lumen tersebut.


Bagian yg seperti terlipat tersebut mesti di perbaiki jika ingin mendapatkan hasil operasi yang baik dan memuaskan bagi semua unsur yg terlibat. membuat posisi yang sebebas mungkin dari jepitan jaringan di sekitar daerah lengkungan adalah kunci permasalahan jika kita ingin tidur nyenyak dan tidak bolak-balik di panggil karena permasalahan ini. 

Selain itu jenis kateter yg digunakan dan kedalaman masuk dari bagian ujung atau tip lumen mesti di yakini terletak pada tempat yang di anjurkan . Tip yang terlalu dalam akan menyebabkan kateter tidak lancar seperti pada posisi tip di katup dari jantung sehingga jika di sedot oleh mesin katup akan menutup lobang dan darah tidak bisa di tarik  Semua ini bisa di ukur dan di tentukan dengan pasti dengan menggunakan fluoroskopy menggunakan c arm.

Dari jenis CDL ini juga harus diketahui oleh pasien atau penderita kenapa ? karena saat ini CDL yang terbaik adalah kateter yang bisa terpasang lebih lama tapi dapat langsung di gunakan. Jadi kateter jenis long term adalah  pilihan terbaik . Disisi lain saat ini banyak dilakukan pemasangan CDL yang temporer maksudnya kateter tersebut terpasang untuk waktu yg singkat maks 1 bulan  kenapa ? karena jika lebih dari 1 bulan akan terjadi infeksi dan membahayakan karena mudah masuk kedalam pembuluh darah. Sementara untuk dapat digunakan operasi permanen av shunt adalah melalui waktu yg cukup panjang min 2 bulan sehingga CDL yg temporer ini mesti diganti  dengan CDL yg long term . yaitu CDL dengan tunnel atau terowongan yg jauh dari tempat pembuluh darahnya sehingga masa pemakaiannya lebih panjang bisa sampai 1 tahun. 

Mesti juga kita ketahui bahwa operasi pemasangan av shunt atau cimino itu sendiri punya tingkat kegagalan juga. Artinya tidak selalu berhasil sehingga mesti di buat pada tempat lain. Pada CDL yg long term ini tentu kita masih punya banyak waktu untuk mempersiapkan akses permanen yg baik. Dimana pada divisi bedah vaskular dan endovaskular RSCM kita akan membuka CDL long termnya jika av shunt nya telah bisa dipakai dengan lancar hingga beberapa kali Hemodialisa.


Pada gambar di atas demikian posis yg terbaik berdasarkan analisis dan pengalaman kami sehingga selain long term tadi posis kateter CDL sangat tersembunyi dan fisiologis karena tidak menggangu aktifitas dari ekstremitas atas dan tidak terlihat jika memakai baju kemeja atau baju kaus biasa.

Rekonstruksi linfedema karena filariasis ( kaki gajah ) ...dilakukan secara bertahap

Ruang Praktek bedah - dokter ramzi spb | rekonstruksi filariasis ( kaki gajah ) | Dibagian divisi bedah vascular RSCM  penanganan rekostruksi bedah pada kasus limfedem yang timbul akibat kaki gajah relatif cukup sering dilakukan . Kurang bergairah dan kurang pesatnya perkembangan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan limf di Indonesia dan di dunia menyebabkan penanganan terhadap pasien dengan permasalahan limfedem mengalami stagnan dan jalan di tempat . Secara individual kami kerasa penanganan belum sampai pada tahap yang memuaskan , Namun apa yg telah dilakukan ini dapat memberikan gambaran seberapa jauh penanganan yg telah kami lakukan.


Selasa, 01 Oktober 2013

Robekan pada pembuluh vena central saat operasi nefrektomi ...

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Rupture vena cava inferior | Terjadi akibat tindakan operasi nefrektomi yang melukai pinggir cabang v cava inferior tempat masuknya percabangan v renalis kanan . Penderita di konsulkan ke bedah vaskular dengan kondisi haemoglobin yang rendah akibat perdarahan yg telah mencapai 1500 cc dan kondisi perdarahan yg terus berlangsung , tek darah mengalami penurunan diastole sampai di angka 45 mmhg. Rumitnya lagi saat bag proximal dan distal di klem dengan satinsky klem perdarahan masih terung berlangsung dari sisi laeral kiri dan posisi pasiet yg telah di set pada posisi lumbotomi sangat menyulitkan untuk identifikasi anatomis . Setelah di klem pada sisi cab vena renalis kiri baru pedarahan bisa di kurangi.

 


Borok pada tungkai bawah tidak pernah sembuh ..kenapa ya ?

Ruang praktek bedah - dokter ramzi spb | Borok yg tidak pernah sembuh kenapa ya ? Sering ini jadi pertanyaan awam dan kalangan medis. Seperti sebuah rahasia yg belum tergali maximal .Ulkus atau borok pada kaki bukanlah kejadian jarang atau langka . Luka kecil akibat benturan , kecelakaan . terinjak paku atau benda tajam , gatal pada kulit kaki yang digaruk , tusukan kuku pada kulit dan banyak lagi penyebab luka kecil yang tidak disangka-sangka lalu berlanjut dan berkembang menjadi infeksi yang luas , bork dan gangrene . Faktor penyakit lain yang mendasari sebagai underline desease  atau juga disebut co morbid faktor seperti usia tua dengan atherosclerosis ringan sampai berat , diabeter melitus , hipertensi berat , merokok , gemuk , orang yang lama berbaring , penderita dengan gizi dan keadaan umum jelek. Mengenal borok lebih baik dan mendalam mungkin kunci jawaban ini..


Nekrotis akibat sumbatan pembuluh darah yg berlanjut jadi borok